Wednesday, April 22, 2020

SISTEM PRODUKSI

SISTEM PRODUKSI

Definisi Perencanaan dan Pengendalian Produksi | hestanto personal ...



Sistem Produksi

Menurut Nasution (2003), sistem produksi adalah kumpulan komponen-komponen yang saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya untuk tujuan mentransformasikan input produksi menjadi output produksi. Dalam proses produksi mempunyai elemen-elemen utama yaitu input, proses, dan output. Menurut Gaspersz (1998), konsep dasar sistem produksi terdiri dari :

a. Elemen Input dalam Sistem Produksi

Elemen input dapat diklasifikasikan kedalam dua jenis, yaitu: input tetap (fixed input) merupakan input produksi yang tingkat penggunaannya tidak bergantung pada jumlah output yang akan diproduksi. Sedangkan input variabel (variable input) merupakan input produksi yang tingkat penggunaannya bergantung pada output yang akan diproduksi. Dalam sistem produksi terdapat beberapa input baik variabel maupun tetap adalah sebagai berikut :

1. Tenaga Kerja ( labor )

Operasi sistem produksi membutuhkan campur tangan manusia dan orang-orang yang terlibat dalam proses sistem produksi. Input tenaga kerja yang termasuk diklasifikasikan sebagai input tetap.

2. Modal

Operasi sistem produksi membutuhkan modal. Berbagai macam fasilitas peralatan, mesin produksi, bangunan, gudang, dapat dianggap sebagai modal. Dalam jangka pendek modal diklasifikasikan sebagai input variabel.

3. Bahan Baku

Bahan baku merupakan faktor penting karena dapat menghasilkan suatu produk jadi. Dalam hal ini bahan baku diklasifikasikan sebagai input variabel.

4. Energi

Dalam aktivitas produksi membutuhkan banyak energi untuk menjalankan aktivitas seperti untuk menjalankan mesin dibutuhkan energi berupa bahan bakar atau tenaga listrik, air untuk keperluan perusahaan. Input energi diklasifikasikan dalam input tetap atau input variabel tergantung dengan penggunaan energi itu tergantung pada kuantitas produksi yang dihasilkan.

5. Informasi

Informasi sudah dipandang sebagai input tetap karena digunakan untuk mendapatkan berbagai macam informasi tentang: kebutuhan atau keinginan pelanggan, kuatitas permintaan pasar, harga produk dipasar, perilaku pesaing dipasar, peraturan ekspor impor, kebijaksanaan pemerintah, dan lain-lain.

6. Manajerial

Sistem perusahaan saat ini berada pada pasar global yang sangat kompetitif membutuhkan tenaga ahli untuk meningkatkan perfomansi sistem itu secara terus-menerus.

b. Proses dalam Sistem Produksi

Proses dalam sistem produksi dapat didefinisikan suatu kegiatan melalui suatu aliran material dan informasi yang mentransformasikan berbagai input ke dalam output yang bertambah nilai tinggi.

c. Elemen Output dalam Sistem Produksi

Output dari proses dalam sistem produksi dapat berbentuk barang atau jasa. Pengukuran karateristik output sebaiknya mengacu pada kebutuhan atau keinginan pelanggan dalam pasar. Pengukuran pada tingkat output sistem produksi yang relevan adalah mempertimbangkan kuantitas produk, efisiensi, efektifitas, fleksibilitas, dan kualitas produk.

Monday, April 3, 2017

Solusi Kreatif : Pengolahan Limbah Batik Ala Mahasiswa FTP UB


Kerajinan batik merupakan salah satu sektor industri kreatif yang berpotensi untuk berkontribusi dalam perekonomian bangsa. Mengingat peran batik yang telah menjadi identitas bangsa dan harus di lestarikan, maka tak heran jika banyak tempat produksi batik yang saling bersaing untuk membuat batik. Banyaknya usaha yang memproduksi batik ini membuat limbah cair yang dihasilkan juga banyak seiring dengan produktivitasnya. Limbah cair ini sering dibuang begitu saja tanpa adanya pengolahan terlebih dahulu. Dari sinilah Tim Awast  berinovasi untuk membuat alat pengolahan limbah batik. Awast sendiri merupakan nama singkatan  Automatic Waste Treatment. Tim ini membuat inovasi alat berupa teknologi pengolahan air limbah batik aplikatif dan solutif berbasis automatisasi sistem.
Tim Awast beranggotakan 5 orang mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya yang terdiri dari Fidyah, Nestya, Zahwa, Rezita, Fajar telah mengakui bahwa kurangnya kepedulian masyarakat terhadap lingkungan menjadikan motivasi awal untuk membuat teknologi ini. Awast bimbingan Endrika Widyastuti, SPt. MSc. MP dijadikan salah satu solusi untuk mengolah air limbah hasil pewarnaan batik yang diharapkan air hasil limbah ini bisa digunakan kembali untuk pewarnaan batik. Tim Awast memilih UKM Batik Blimbing sebagai mitra dari penggunaan alat Awast. Tingginya kadar BOD,COD, dan TSS pada UKM Batik Belimbing sangat cocok untuk dilakukan treatment menggunakan Awast.
Awast didesain khusus menyerupai lemari yang terdapat rak-rak di dalamnya untuk mengolah limbah cair batik yang aplikatif dan solutif dengan menerapkan sistem koagulasi, sedimentasi, dan adsorpsi dengan menggunakan prinsip automatisasi sistemyaitu sebuah autotimer pemindahan air dari chamber ke chamber selanjutnya. AWAST tersusun dari komponen yang ramah lingkungan dan mudah untuk digunakan sehingga AWAST merupakan tekbologi pengelolaan limbah cair yang aplikatif diterapkan untuk usaha kecil menengah.
Bahan baku dari alat Awast ini yaitu bioball, kultur bakteri, tawas, batu zeloit, arang aktif yang nantinya akan dimasukkan ke dalam setiap rak penampungan. Bioball digunakan sebagai rumah kultur bakteri agar nantinya bakteri membuat biofilm di bioballnya dan dapat mendegradasi komponen limbah tersebut. Kemudian tawas digunakan untuk mengendapkan limbah batik. Arang aktif dan batu zeloit digunakan untuk tahap penyaringan yang nantinya diharapkan bisa menghasilkan air yang bersih. Air bersih ini digunakan untuk pencucian kembali batik dari UKM Belimbing yang ada di Kota Malang.
Sumber : tp.ub.ac.id