Monday, January 2, 2017

Resume Analisis Kimia

Analisis kimia
Kimia analitik berhubungan dengan teori dan praktik dari metode-metode yang diakai untuk menetapkan komposisi bahan.
Analisis kimia dibagi menjadi dua bidang, yaitu :
  • Analisis kualitatif : mengidentifikasi komponen baik unsur maupun gugus dalam suatu zat
  • Analisis kuantitatif : menghitung / menentukan perbandingan banyaknya masing-masing komponen yang terkandung dalam suatu zat yang dianalisis( Tim dosen kimia ftp, 2012)
Metode Dalam Analisis Kimia
Beberapa metode analisis kimia yang biasa digunakan, meliputi :
1. Konvensional
  • Gravimetri
Analisis gravimetri merupakan suatu tahapan proses isolasi dan penimbangan terhada berat dari suatu senyawa atau unsure tertentu dimana analitnya dipisahkan secara fisis dari semua komponen lain maupun pelarutnya(Khopkar, 1986).
Banyaknya komponen yang dianalisis dihitung dari hubungan massa atom, massa molekul dan berat senyawa yang ditimbang. Persyaratan pada analisa gravimetri :
1. Zat yg ditentukan harus dapat diendapkan secara terhitung (99%)
2. Endapan yang terbentuk harus cukup murni dan dapat diperoleh dalam bentuk yang cocok untuk pengolahan selanjutnya(tim dosen kimia dasar ftp)
Analisis gravimetri dapat dilakukan dengan metode :
  • Pengendapan
Komponen dari suatu zat yang akan dianalisis diendapkan dari larutan dengan suatu pereaksi dan ditimbang, dari hasil penimbangan nilai bobot analit dalam sampel dapat dihitung(widyatmoko, 2009).
  • Penguapan
Metode ini dilakukan dengan cara mamanaskan larutan melebihi titik didih pelarut sehingga pelarut akan menguap dan padatan yang terlarut akan tertinggal(Pudjaatmaka, 1992).
  • Elektrolisis
Dilakukan elektrolisis dan bahan yang tertumpuk pada salah satu elektrode ditimbang(Vogel, 1991). Cara elektrolisis ini dapat diberlakukan pada sampel yang diduga mengandung kadar logam terlarut cukup besar seperti air limbah( Tim dosen kimia dasar ftp, 2012).
  • Volumetri (Titimetri)
Analisis dengan metode titrimetri adalah analisis kuantitatif yang pada umumnya dilakukan dengan mengukur banyaknya volume larutan standar yang dapat bereaksi kualitatif dengan larutan zat yang dianalisis yang banyaknya tertentu dan diketahui. Larutan standar dibagi menjadi dua :
Larutan standar primer : merupakan larutan yang telah diketahui konsentrasinya (molaritas atau normalitas) secara pasti melalui pembuatan langsung. Larutan standar primer berfungsi untuk menstandarisasi / membakukan atau untuk memastikan konsentrasi larutan tertentu, yaitu larutan yang konsentrasinya belum diketahui secara pasti (larutan standar sekunder).
Larutan standar sekunder (titran) biasanya ditempatkan pada buret yang kemudian ditambahkan ke dalam larutan zat yang telah diketahui konsentrasinya secara standar primer). Syarat-syarat larutan standar primer :
  • Harus mudah didapat dan dalam keadaan murni
  • Tidak higroskopis, tidak ter oksidasi, tidak menyerap udara dan selama penyimpanan tidak boleh berubah(stabil)
  • Mengandung kotoran (zat lain) tidak melebihi 0,01%
  • Harus mempunyai berat ekivalen yang tinggi
  • Mudah larut dalam pelarut yang sesuai
  • Reaksinya stoichiometri dan berlangsung terus menerus
Analisis volumetri meliputi Titrasi Asam Basa, Pengendapan, Pembentukan komplek, Oksidasi reduksi.
2. Instrumental : menggunakan instrumen/ peralatan.
  • Cara Elektrokimia
Melibatkan pengukuran arus, voltase ataupun tahanan sehubungan dengan konsentrasi spesi tertentu dalam larutan. Teknik yang dapat digolongkan meliputi : (i)voltametri (pengukuran arus pada suatu mikroelektrode pada voltase yang ditentukan ; (ii) kulometri (pengukuran arus dan waktu yang diperlukan untuk menyempunakan suatu reaksi elektrokimia atau untuk menghasilkan cukup bahan untuk bereaksi lengkapnya suatu reagensia khusus) ; (iii)potensiometri (pengukuran suatu potensial electrode dalam kesetimbangan dengan suatu ion yang akan ditetapkan) ; (iv) konduktometr (pengukuran daya hantar jenis listrik suatu larutan) (Vogel, 1991).
  • Cara Spektrofotometri
Ber gantung pada serapan energy cahaya dan pengukuran banyaknya energy suatu panjang gelombang khusus yang diserap oleh sampel(Vogel, 1991).
Metode ini meliputi spektrofotometri sinar tampak (visibel), sinar UV, sinar Infra merah (IR), serapan atom.
  • Cara Kromatografik
Teknik pemisahan dimana komponen-komponen suatu larutan dibuat menuruni suatu kolom dengan kecepatan yang berlainan. Kolom itu dijejali bubuk padat yang sesuai yang disebut fase stasioner. Untuk itu digunakan bahan beraneka ragan seperti bubuk selulosa, gel silica dan alumina. Setelah larutanuji dituang kedalam bagian atas kolom, suatu pelarut yang tepat (fase mobil) dibiarkan mengalir perlahan-lahan sepanjang kolom( Vogel,1991).

Tahapan dalam analisis kimia
Dalam melakukan analisis kimia, perlu dilakukan tahapan analisis untuk memperoleh hasil analisis kimia yang tepat dan teliti.
  1. Perencanaan analisis. Sebelum melakukan analisis kuantitatif, maka perlu memperhati-kan dua hal berikut ini:
  • Informasi analisis apa yang diperlukan : Dalam hal ini perlu diperhatikan tingkat ketepatan dan ketelitian hasil analisis yang diperlukan dan tipe sampel yang akan dianalisis.
  • Metode analisis yang harus digunakan : Untuk mendapatkan hasil analisis dengan tingkat ketepatan dan ketelitian tertentu memerlukan metode analisis tertentu. Selain itu untuk memilih metode analisis, diperlukan bahan kimia dan peralatan tertentu.
  1. Pengambilan sampel (sampling). Masalah utama dalam sampling adalah pengambilan sampel secara representatif. Hal ini sering tidak tercapai karena keadaan sampel secara keseluruhan tidak homogen.
  2. Persiapan sampel untuk analisis. Tahap ini meliputi pengeringan sampel, pengukuran sampel dan pelarutan sampel.
  • Pengeringan sampel. Tahap ini dilakukan untuk sampel dalam wujud padat. Pengeringan sampel dilakukan untuk menghilangkan kadar air yang ada dalam sampel. Pengeringan sampel dilakukan menggunakan oven dengan suhu 100 – 110oC sampai mencapai berat konstan.
  • Penimbangan atau pengukuran volume sampel. Dalam analisis kuantitatif, sampel yang dianalisis harus diketahui secara kuntitatif berat atau volume sampel.
  • Pelarutan sampel. Dalam pelarutan sampel harus dipilih pelarut yang dapat melarutkan sampel secara sempurna. Pelarut yang biasa digunakan dikelompokkan menjadi ; air, pelarut organik, pelarut asam (asam encer, asam kuat, asam campuran) serta peleburan.
  1. Pemisahan senyawa pengganggu. Kebanyakan metode analisis kimia bersifat selektif hanya untuk unsur atau senyawa yang dianalisis. Ada beberapa metode analisis yang tidak selektif, karena adanya unsur atau senyawa pengganggu. Untuk itu unsur atau senyawa pengganggu harus dipisahkan dari sampel yang akan dianalisis. Metode yang paling mudah untuk pemisahan unsur/senyawa pengganggu adalah pengendapan. Metode yang lain adalah ekstraksi pelarut dan kromatografi.
  2. Pengukuran (analisis) unsur/senyawa yang akan diketahui. Metode analisis kuantitatif digunakan untuk menentukan kadar unsur/senyawa. Beberapa metode analisis disajikan pada sub bab 1.4.
  3. Perhitungan, pelaporan dan evaluasi hasil analisis. Setelah melakukan analisis secara kuantitatif, maka perlu dilakukan perhitungan untuk mendapatkan jumlah analit dalam sampel. Termasuk memperhitungkan berapa berat sampel (untuk sampel padat) atau volume sampel (untuk sampel cair) dan juga faktor pengenceran. Evaluasi terhadap hasil analisis dilakukan terhadap tingkat ketepatan dan ketelitiannya (Wiryawan, 2011).


DAFTAR PUSTAKA
Khopkar, S M. 1984. Konsep Dasar Kimia Analitik. India : Indian’s Institute of Technology.
Pescok, R L & Shields, L D. 1986. Modern Methods of Chemical Analysis. New York : Jhon Willey Internasional Inc.
Pudjaatmaka, A H. 1992. Kimia Untuk Universitas. Jakarta : Universitas Trisakti.
R.A Day, JR. & A.L. Underwood. 2002. Analisis Kimia Kuantitatif. Jakarta : Erlangga.
Tim Dosen Kimia Dasar FTP. 2012. Analisis Kimia. Malang : Universitas Brawijaya.
Vogel.1991. Textbook of Quantitative Inorganik Analysis Including Elementary Instrumental Analysis, Fourth Edition. London : Longman Group UK Limited.
Widyatmoko, H. 2009. Kimia Dasar. Jakarta : Erlangga.
Wiryawan, A. 2011. Tahapan Dalam Analisis Kimiahttp://www.chem-is-try.org. Diakses pada tanggal 15 januari 2013. Pukul 19:32 WIB.
Previous Post
Next Post

0 comments: