![]() |
Sumber Foto : web.ipb.ac.id |
1. No tillage (Tanpa Olah Tanah /
TOT)
Pengolahan lahan no tillage atau TOT
merupakan sistem pengolahan tanah yang merupakan adopsi sistem perladangan
dengan memasukkan konsep pertanian modern. Tanah dibiarkan tidak terganggu,
kecuali alur kecil atau lubang untuk penempatan benih atau bibit. Sebelum tanam
sisa tanaman atau gulma dikendalikan sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu
penempatan benih atau bibit tersebut. Seresah tanaman yang mati dan dihamparkan
dipermukaan tanah ini dapat berperan sebagai mulsa dan menekan pertumbuhan
gulma baru dan pada akhirnya dapat memperbaiki sifat dan tata air tanah.
Pada sistem tanpa olah tanah (TOT), erosi tanah dapat
diperkecil dari 17.2ton/ha/tahun menjadi 1 ton/ha/tahun dan aliran permukaan
ditekan 30 – 45%. Keuntungan lain yang di dapat pada sistim tanpa olah
tanah yaitu adanya kepadatan perakaran yang lebih banyak, penguapan lebih
sedikit, air tersedia bagi tanaman makin banyak.
2. Minimum tillage (pengolahan lahan
secara minimal)
Pengolahan minimum (minimum tillage) merupakan
suatu pengolahan lahan yang dilakukan seperlunya saja (seminim mungkin),
disesuaikan dengan kebutuhan pertanaman dan kondisi tanah. Pengolahan minimum
bertujuan agar tanah tidak mengalami kejenuhan yang dapat menyebabkan tanah
sakit (sick soil) dan menjaga struktur tanah. Selain
itu, dengan pengolahan minimum dapat menghemat biaya produksi.
Dalam sistem pengolahan minimum, tanah yang diolah
hanya pada spot-spot tertentu dimana tanaman yang akan dibudidayakan
tersebut ditanam. Pengolahan tanah biasanya dilakukan pada bagian perakaran
tanaman saja (sesuai kebutuhan tanaman), sehingga bagian tanah yang tidak
diolah akan terjaga struktur tanahnya karena agregat tanah tidak rusak dan
mikroorganisme tanah berkembang dengan baik.
Pada pengolahan minimum, tidak semua lahan tidak
diolah sehingga ada spot-spot dari lahan tersebut yang
diistirahatkan. Hal tersebut dapat memperbaiki struktur tanah karena dalam
lahan yang diistirahatkan, mikroorganisme tanah akan melakukan dekomposisi
bahan-bahan organik. Selain
itu, mikroorganisme akan
mengimmobilisasi logam-logam berat sisa
pemupukan yang ada dalam tanah sperti Al, Fe dan Mn.
3. Maximum tillage (pengolahan lahan
secara maksimal)
Pengolahan lahan secara maksimal merupakan pengolahan
lahan secara intensif yaang dilakukan pada seluruh lahan yang akan ditanami.
Ciri utama pengolahan lahan maksimal ini antara lain adalah membabat bersih,
membakar atau menyingkirkan sisa tanaman atau gulma serta perakarannya dari
areal penanaman serta melalukan pengolahan tanah lebih dari satu kali baru
ditanamai.
Pengolahan lahan maksimum mengakibatkan permukaan
tanah menjadi bersih, rata dan bongkahan tanah menjadi halus. Hal tersebut
dapat mengakibatkan rusaknya struktur tanah karena tanah mengalami
kejenuhan, biologi tanah yang
tidak berkembang serta meningkatkan biaya produksi.
0 comments: