Wednesday, February 1, 2017

Proses Pengolahan Teh

Berdasarkan proses pengolahannya, jenis teh dapat dibedakan menjadi teh tanpa fermentasi (teh putih dan teh hijau), teh semi fermentasi (teh oolong), serta teh fermentasi (teh hitam). Belakangan istilah fermentasi menjadi kurang populer dan diganti dengan istilah yang lebih tepat, yaitu oksidasi enzimatis atau disingkat menjadi oksimatis. Bagan proses pengolahan teh secara sederhana adalah sebagai berikut :

Pemetikan

Pemetikan daun teh, yang terdiri dari satu kuntum dan dua pucuk, dapat dilakukan dengan menggunakan tangan atau mesin. Pemetikan dengan menggunakan tangan biasanya dilakukan ketika kualitas teh yang dipetik menjadi prioritas utama. Pemetikan dengan menggunakan mesin memiliki risiko banyak daun teh yang rusak dan terbuang sehingga lebih jarang dilakukan.

Pelayuan 

Pelayuan perlu dilakukan untuk menghilangkan terbuangnya air dari daun dan meminimalkan oksidasiDaun teh dijemur atau ditiriskan di ruangan berangin lembut untuk mengurangi kelembapan. Setelah proses pengolahan teh ini dilalui, terkadang daun teh akan kehilangan seperempat massanya karena pelayuan.

Pememaran

Daun teh dimemarkan dengan sedikit menumbuknya di dalam keranjang atau menggelindingkannya dengan roda berat. Hal ini dilakukan untuk mempercepat oksidasi, dan untuk menghasilkan sedikit jus yang membantu oksidasi dan meningkatkan cita rasa teh.

Oksidasi

Daun teh dibiarkan di ruangan tertutup. Klorofil pada daun dipecah secara enzimatik, dan tanninnya dikeluarkan dan dialihbentukkan. Kebutuhan oksidasi untuk tiap jenis teh berbeda-beda. Oksidasi untuk teh oolong harus terjadi 5-40%, untuk teh oolong yang lebih cerah 60-70%, dan untuk teh hitam 100%.

Penghilangan warna hijau? hanya untuk teh hitam?

Tahap selanjutnya dalam proses pengolahan teh ini dilakukan untuk menghentikan oksidasi daun teh pada jenjang yang diharapkan. Cara tradisional yang dilakukan adalah dengan menggongseng ? cari kata lain atau mengukus daun teh, tetapi seiring majunya teknologi, tahap ini dilakukan dengan memanggang daun teh di dalam drum yang diputar.

Penguningan

Cara pengolahan teh ini hanya dilakukan untuk teh kuning, dan dilakukan dengan melakukan pemanasan ringan di dalam kontainer mini hingga warna teh berubah menguning.

Pembentukan

Tahap berikutnya dalam proses pengolahan tehadalah penggulungan untuk mendapatkan bentuk lajur yang ergonomik. Selain bentuk ergonomik, lajur teh dapat dibentuk menjadi bentuk lain, misalnya pola keriting, pelet, atau bentuk lain yang diinginkan. Penggulungan juga akan membuat beberapa pati dan jus dari dalam daun keluar, yang akhirnya akan memperkaya rasa teh.

Pengeringan

Pengeringan dapat dilakukan dengan menggongseng, menjemur, menghembuskan udara panas, atau memanggang daun teh. Namun, pemanggangan adalah yang paling lazim dan sering dilakukanProses ini harus dilakukan dengan hati-hati dan cermat agar pucuk daun teh tidak terlalu kering atau menjadi hangus.

Pemeliharaan

Cara pengolahan teh ini hanya berlaku untuk beberapa teh yang memerlukan penyimpanan ekstra, fermentasi tahap kedua, atau pemanggangan untuk mendapatkan rasa teh yang diinginkan.

Previous Post
Next Post

1 comment: